Hilda Aliyatul Himmah Santri Cerdas dari MA Unggulan Nuris Ini Siap Abdi Masyarakat Lewat Dunia Kebidanan

Dengan Prestasi dan Tekad, Hilda Siap Mengabdi untuk Kesehatan Perempuan Indonesia
Pesantren Nuris — Dalam setiap generasi, akan selalu ada sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa mimpi besar bisa diraih melalui kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk melangkah. Salah satu anak tersebut adalah Hilda Aliyatul Himmah, atau yang akrab disapa Hilda. Alumni MA Unggulan Nuris tahun 2025 ini adalah gambaran sempurna dari seorang pelajar yang cerdas, tangguh, dan berdedikasi tinggi.
Lahir di Probolinggo pada tahun 2006, Hilda merupakan putri daerah asal Kraksaan, Probolinggo yang kini telah berhasil menembus Universitas Brawijaya, salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia. Ia diterima di jurusan Kebidanan, jurusan yang kini menjadi pusat impiannya dalam meniti karier sebagai ibu bidan profesional.
Perjalanan Hilda bukanlah cerita instan. Ia menempuh pendidikan menengah pertama dan atas di lingkungan yang penuh kedisiplinan, ilmu, dan nilai-nilai keagamaan, yakni di MTs dan MA Unggulan Nuris Jember. Lingkungan pesantren yang kuat membentuk karakter Hilda menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.
“Saya sangat senang dan bersyukur sekali atas segala pengalaman dan bimbingan yang saya dapatkan di Nuris, baik dari segi akademik, non-akademik, maupun keagamaan. Tanpa semua itu, saya mungkin tidak akan sampai di titik ini,” ujar Hilda dengan penuh rasa terima kasih.
(Baca juga : Menggapai Mimpi dari MA Unggulan Nurus ke Bandung: Perjalanan Yovanda ke Universitas Padjadjaran)
Tidak hanya menjadi santri biasa, Hilda juga aktif dalam organisasi kepengasuhan dan kegiatan sekolah. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Language Department 2024–2025 di Asrama Putri Dalam Timur, Sie Kurikulum Language Department 2023–2024, Serta dipercaya sebagai Bendahara Pensi Atmagenta Angkatan 2025, yang merupakan salah satu ajang kreativitas terbesar di MA Unggulan Nuris.
Kepiawaiannya dalam organisasi membentuknya menjadi pribadi yang mampu mengatur waktu, berpikir sistematis, serta memiliki leadership yang kuat. Hal inilah yang kemudian menjadi bekal penting ketika ia melangkah ke dunia perkuliahan.
Bukan Hilda namanya jika tidak membawa pulang prestasi selama masa belajarnya di Nuris. Di bidang akademik, ia benar-benar bersinar, khususnya dalam bidang Biologi, yang menjadi salah satu kekuatan utamanya. Berikut beberapa prestasi membanggakan yang berhasil ia raih: Juara 1 KSM Biologi Tingkat Kabupaten oleh Kementerian Agama, Juara 1 Biology Smart Competition 2024 Tingkat Kabupaten oleh Universitas Muhammadiyah Jember, Juara 2 Semifinal G-Olympiad Biologi 2024 Tingkat Kabupaten oleh Benda Education, Juara Harapan Final G-Olympiad Biologi 2024 Tingkat Nasional. Prestasi-prestasi tersebut tak hanya menunjukkan kecerdasan akademik, namun juga mencerminkan dedikasi Hilda dalam mempersiapkan diri secara serius menuju pendidikan tinggi.
Ketika pengumuman kelulusan SBMPTN diumumkan, Hilda mengalami campuran perasaan yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. “Senang sekali dan masih nggak percaya, rasanya seperti mimpi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, awalnya merasa minder untuk memilih jurusan Kedokteran karena tekanan mental yang besar dan tuntutan akademik yang sangat tinggi. Di sisi lain, ia juga tidak terlalu tertarik dengan jurusan Keperawatan. Maka pilihan logis, namun tetap penuh passion, jatuh kepada Kebidanan—sebuah profesi yang sangat mulia dan memiliki peran vital dalam masyarakat.
“Jurusan Kebidanan di Universitas Brawijaya itu termasuk salah satu yang terbaik di Indonesia. Saya ingin belajar dari tempat terbaik untuk menjadi yang terbaik juga,” ujarnya mantap.
Meski baru memasuki dunia perkuliahan, Hilda sudah memiliki visi yang jelas untuk masa depannya. Ia ingin menjalani kuliah dengan penuh tanggung jawab, lulus tepat waktu dengan nilai memuaskan, serta menjadi pribadi yang dapat bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
“Menjadi seorang bidan bukan hanya tentang ilmu medis, tapi juga tentang kepedulian, empati, dan kepekaan terhadap sesama. Saya ingin menjadi sosok perempuan yang bisa membantu masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak dalam masa krusial kehidupan mereka,” ucapnya penuh semangat.
Saat ini, ia memang belum aktif dalam kegiatan di luar kampus karena masih menyesuaikan diri dengan lingkungan dan ritme perkuliahan. Namun, dengan rekam jejak organisasinya yang luar biasa di pesantren, bukan hal yang mustahil jika dalam waktu dekat Hilda akan kembali aktif dan menjadi sosok berpengaruh di kampusnya.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap lembaga yang telah membentuknya, Hilda menyampaikan pesan mendalam kepada Pondok Pesantren Nuris. “Terima kasih sebanyak-banyaknya saya ucapkan untuk sekolah saya, yakni Nuris tercinta, kiai beserta jajaran pengasuh, dan guru-guru yang telah mendidik saya sebaik ini. Semoga Nuris semakin berjaya dan dapat mencetak generasi-generasi emas yang membanggakan di lingkungan masyarakat.”
Ia juga berpesan agar Nuris terus meningkatkan kegiatan dan inovasi, terutama dalam bidang akademik dan keorganisasian, untuk mendukung santri dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan tinggi di masa depan. [LA.Red]
Nama : Hilda Aliyatul Himmah
Alamat : Kraksaan, Probolinggo
Hobi : Mendengarkan Musik
Cita2 : Bidan
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember 2025
Kuliah : Kebidanan, Universitas Brawijaya
SUMBER : pesantrennuris.net