Misbahatul Laily Urbaningrum : Menulis Jejak Impian dari MA Unggulan Nuris hingga Psikologi Islam UIN KHAS Jember

Dari MA Unggulan Nuris Menuju Konselor Psikolog Masa Depan
Pesantren Nuris — Dalam deretan nama-nama alumni MA Unggulan Nuris yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ternama, nama Misbahatul Laily Urbaningrum atau akrab disapa Laily, menjadi salah satu yang mencuri perhatian. Lahir di Probolinggo pada tahun 2007 dan besar di lingkungan Sumberanyar, Paiton, Probolinggo, Laily adalah sosok muda yang dikenal tenang, penuh pemikiran dalam, serta memiliki semangat belajar yang tinggi. Kini, ia tercatat sebagai mahasiswi UIN KHAS Jember, mengambil jurusan Psikologi Islam, sesuai dengan panggilan jiwanya: menjadi konselor psikolog yang tidak hanya mengobati luka jiwa, tetapi juga memberi manfaat kepada sesama.
Laily merupakan alumni MA Unggulan Nuris tahun 2025, sebuah lembaga pendidikan yang telah lama dikenal sebagai wadah pembinaan akademik dan spiritual di Jember. Perjalanannya selama di Nuris diwarnai dengan ketekunan dalam belajar, meskipun ia tidak aktif dalam organisasi formal. Namun, bukan berarti ia pasif. Justru Laily membuktikan dirinya lewat ketekunan dan fokus yang ia tanamkan dalam setiap proses pendidikan, hingga berhasil menyabet gelar sebagai Peserta Terbaik PAM (Progam Abdi Masyarakat) Angkatan 12 sebuah pencapaian yang membanggakan dan menjadi bukti dari kerja keras serta konsistensinya.
Mengungkap kesannya terhadap tempat ia menimba ilmu, Laily menuturkan dengan hangat, “Pesantren Nuris bukan hanya tempat belajar, tetapi juga keluarga kedua yang penuh kasih dan pengalaman berharga. Terima kasih sudah membimbing kami dengan tulus dan sabar.” Ungkapan ini mencerminkan betapa dalamnya hubungan emosional yang ia miliki dengan lingkungan pesantren dan para pembimbingnya.
(Baca juga : Muhammad Sofyan Hadi : Santri Hafiz Qur’an MA Unggulan Nuris yang Menembus Universitas Jember)
Setelah menamatkan pendidikan di MA Unggulan Nuris, Laily melangkah ke fase baru dalam hidupnya—kuliah di UIN KHAS Jember, salah satu perguruan tinggi keagamaan Islam negeri terkemuka di wilayah Jawa Timur. Program studi Psikologi Islam menjadi pilihannya, bukan tanpa alasan. Laily menyadari bahwa dunia psikologi menawarkan banyak peluang untuk membantu orang lain memahami dan mengatasi persoalan hidup, namun ia juga ingin melakukannya melalui pendekatan yang tidak terpisah dari nilai-nilai agama.
“Saya senang dan bersyukur bisa diterima di kampus impian. Ini adalah langkah awal untuk mengembangkan diri lebih dalam, baik secara akademik maupun spiritual,” ungkapnya.
Laily menambahkan bahwa alasan utama ia memilih jurusan tersebut adalah karena sesuai dengan minat pribadi dan keinginannya untuk mempelajari ilmu psikologi yang berpadu dengan nilai-nilai agama. Hal ini menjadikan pendekatannya dalam bidang konseling nantinya tidak hanya rasional, tetapi juga spiritual—sebuah kombinasi yang sangat penting dalam konteks masyarakat modern saat ini.
Tak hanya fokus pada perkuliahan, Laily juga menjalani kehidupan yang dinamis di luar ruang kuliah. Ia kini aktif mengikuti berbagai kegiatan pesantren di Darul Arifin 2, tempat ia tinggal selama menjalani studi. Di sana, ia mengikuti kegiatan mengaji, ngitab (mengkaji kitab-kitab kuning), serta program pengembangan bahasa Arab dan Inggris. Kegiatan ini menjadi wadah untuk terus mengasah ilmu keagamaan, memperkuat spiritualitas, dan tentu saja, memperluas kapasitas intelektual serta kemampuan bahasa asing—dua hal yang sangat penting dalam dunia akademik dan profesional.
Kesehariannya yang penuh dengan aktivitas positif mencerminkan keseimbangan antara dunia akademik, spiritual, dan sosial. Laily merupakan contoh nyata bahwa menjadi mahasiswi bukan hanya soal mengejar gelar, tetapi juga tentang pembentukan karakter, tanggung jawab sosial, dan kesiapan untuk mengabdi kepada masyarakat.
Dalam pandangannya, kesuksesan bukan semata-mata diukur dari materi, tetapi dari sejauh mana seseorang bisa memberi manfaat kepada orang lain. Itulah sebabnya Laily memiliki cita-cita besar: menjadi seorang konselor psikolog. Ia ingin hadir sebagai pendengar yang baik, penolong yang bijak, dan jembatan penyembuhan bagi jiwa-jiwa yang rapuh.
“Harapannya ke depan, saya bisa belajar maksimal, mengembangkan diri dengan baik, memberi manfaat kepada orang lain, dan tentu saja lulus tepat waktu,” jelasnya. Ungkapan ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya memiliki visi yang jelas, tapi juga mindset yang matang dalam merancang masa depan.
Misbahatul Laily Urbaningrum adalah gambaran dari proses pendidikan yang berhasil membentuk pribadi tangguh, mandiri, dan bernilai. Ia mungkin tidak menonjol dalam kegiatan organisasi semasa sekolah, namun ia telah menunjukkan bahwa kesungguhan dalam belajar dan menjaga niat yang lurus bisa membawa pada pencapaian yang luar biasa.
Dari Paiton Probolinggo menuju bangku kuliah di UIN KHAS Jember, dari santri Nuris menjadi mahasiswa psikologi Islam—semua ini bukan hanya pencapaian, tetapi juga inspirasi. Bagi adik-adik kelas di MA Unggulan Nuris, Laily menjadi contoh bahwa jalan menuju sukses bisa ditempuh dengan cara yang sederhana namun bermakna: belajar dengan sungguh-sungguh, tetap rendah hati, dan selalu mengandalkan Allah dalam setiap langkah. [LA.Red]
Nama : Misbahatul Laily Urbaningrum
Alamat : Sumberanyar, Paiton, Probolinggo
Hobi : Menulis
Cita2 : Konselor Psikolog
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember 2025
Kuliah : Psikologi Islam, UIN KHAS Jember
SUMBER : pesantrennuris.net